Ramadhan: Rantau dan Rindu

Hidup di rantau adalah sebuah pilihan, apalagi pilihannya untuk menuntut ilmu seperti yang saya jalani sekarang, tentu banyak suka maupun dukanya. Mungkin sukanya adalah ketika bertemu teman-teman baru, berjumpa, bertukar pikiran dan menceritakan pengalaman soal daerah masing-masing. Di Malang yang dijuluki Kota pendidikan tempat saya menempuh studi, banyak orang juga dari berbagai penjuru tanah air datang ke kota ini untuk melakukan hal yang sama yakni "belajar/menuntul ilmu", berjumpa dan bergaul dengan mereka  seolah imajinasi kita pergi jauh menembus sekat-sekat, bahwa ternyata banyak pelajaran penting dan kisah menarik yang bisa dipetik dan ini.

Di balik suka tentu juga dukanya, adalah ketika sakit, ataupun uang kiriman telat, serta rasa rindu akan keluarga dan kampung halaman, apalagi dimomen-momen seperti ramadhan saat ini sungguh sangat menyenangkan apabila dijalani bersama keluarga, tapi ya... mau gimana sudah risiko yang harus dijalani sebagai seorang perantau.

Sudah 3 tahun saya berada di Kota ini, dan 3 ramadhan pula tanpa sanak famili, tapi sedikit terasa terobati, 2 tahun lalu teman-teman dari organisasi Daerah mengadakan Buka Bersama di Masjid Kampus Pasca UIN Maliki, semua mahasiswa Asal Sultra di Undang, disana kami bertemu, ada yang dari Buton, Muna, Kendari Konawe, dll... serasa berada di kampung sendiri. Hehehe


0 Comments:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung di blog ini, berkomentarlah dengan bijak, baik dan tidak spam.