PILEG di Busel, Seharusnya Jual Program Bukan Tampang Doang


Musim kampanye sudah dimulai sejak beberapa bulan lalu hingga saat ini, namun gerak kampanye yang dilakukan oleh caleg entah melalui media konvensional maupun dimedia sosial untuk menggaet suara pemilih masih itu-itu saja.
Basi, tidak ada yang berbeda, masih sama dengan pileg-pileg sebelumnya, jualan masih tampang dan slogan-slogan gak terukur & bermutu, tak heran kemarin oleh Panwascam di Kadatua dilakukan penertiban Alat peraga Kampanye (APK) dgn dasar PKPU 23/2018. (Lihat Foto Penertiban APK)
Ini menandakan bahwa kualitas Caleg kita masih dipertanyakan, apakah bisa memperjuangkan aspirasi rakyat?
Sebagai mana kita ketahui bersama bahwa lembaga legislatif selain berfungsi sebagai penyalur aspirasi, pengontrol, juga pembuat kebijakan.
Maka hal ini dibutuhkan orang-orang yang kompeten dan mampu, gagasan dan program harus dijual, ditawarkan, dan diadu di ruang publik, agar tercipta diskursus dan kita masyarakat bisa menimbang, mana-mana saja yg tawaran baik, agar nantinya bisa kami salurkan dalam bentuk dukungan dan suara di TPS pada tanggal 17 April nanti.
Jika hal ini masih terus dilakukan, tentu akan menimbulkan pesimisme bagi kami masyakarakat, bagaimana dgn nasib Masa Depan Daerah, Buton Selatan 5 tahun mendatang, yang parlemennya dihuni oleh orang-orang gak bemutu.
Sekali lagi jangan hanya faktor uang, kedekatan keluarga maupun kekerabatan, mengabaikan segalanya, kualitas pemilu selain dintentukan oleh kecerdasan pemilih juga dibutuhkan kecerdasan oleh Calon wakil atau pemimpinnya yang mau berubah dgn mengadalkan ide dan pengamalannya yg bisa ditawarkan.
Kampanye masih kurang-lebih 1 bulan lagi, AYOOO UBAH CARA!!!!
*SALAM DEMOKRASI, SALAM PEMBAHARUAN!! 

0 Comments:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung di blog ini, berkomentarlah dengan bijak, baik dan tidak spam.