- By LA ODE YUSRAN SYARIF
- On Agustus 30, 2021
- No Comment
- By LA ODE YUSRAN SYARIF
- On Agustus 26, 2021
- No Comment
Beberapa kali kurefresh timelineku untuk memperbaharui postingan diberanda untuk sekedar melihat fanpage media yang membagikan updatean berita hari ini, postingan ikan asin kambala ini juga selalu ikut muncul.
Seolah menggugat jempolku untuk meresponnya, tak berpikir panjang kuturuti gugatan itu, kubuka memo diaplikasi hapeku, kubuat catatan kecil tentangnya.
- By LA ODE YUSRAN SYARIF
- On Agustus 23, 2021
- No Comment
Sejak akses pada smartphone kian mudah dan paket data terbilang murah, beragam warganet melakukan ekspresi apa saja diruang maya, dari bermain game, mengupload momen sampai menjadi yutuber dadakan.
Seperti beberapa warganet kadatua misalnya, berbagai kegiatan di Kadatua serentak diupload dalam channel yutube, lalu linknya dibagikan diakun medsos, disertai caption "bantu subreker".
Meskipun terbilang monoton tanpa ide kreatif dan dominan konten lomba, hanya modal rekam, ubah thumbnail, lalu pasang judul klik bait, tapi setidaknya momen-momen dikampung tersebar, menjadi obat penawar rindu bagi warga dirantau untuk menyaksikan orang-orang terkasih terekam dalam video.
Selain itu fenomena menjamurnya para yutuber dadakan ini tergolong unik & snob, entah apa yang menjadi penyebabnya, padahal penggunaan smartphone dipulau ini sudah cukup lama. Tetapi fenomena ini baru muncul beberapa bulan belakangan.
Atau karena hobi copas, jika yang satu bikin yang lain juga bikin?
Seperti contoh-contoh sebelumnya program pengadaan koli-koli di Desa A dicopas desa B,C, dst.. juga desa A bikin Lapangan desa B juga bkin lapangan, dan kegiatan futsal kids didesa A, lalu muncul futsal cilik di desa B. Entahlah.. saya juga bingung.
Terlepas dari itu semua, paling tidak warganet kadatua keren... πππ
- By LA ODE YUSRAN SYARIF
- On Agustus 10, 2021
- No Comment
Memang beberapa tahun belakangan, kegiatan serupa minim atau bahkan sudah tidak pernah diadakan. Kita hanya fokus pada turnamen orang-orang dewasa.
Generasi usia belasan SD-SMP selalu luput, bakat mereka terpendam dan terkubur, tidak adanya ruang-ruang bagi mereka untuk membumikan skill & talenta, pada akhirnya liar hingga terjerumus hal-hal negatif.
Sudah beberapa kali pergantian generasi tidak ada talenta kadatua yang menembus skala daerah ataupun nasional, selalu berputar pada tarkam (Baca: antar kampung). Nah memang turnamen yang sering diadakan selama ini tujuannya hanya sekedar cari keringat dan rame-rame kampung.
Maka sudah seharusnya generasi kadatua disiapkan dengan matang sejak usia dini, dilatih dan dibiasakan ikut dalam kompetisi diturnamen, agar skil dan mentalnya terbentuk. Kemudian lapangan-lapangan yang dibangun oleh pemerintah difungsingkan, bukan jadi pajangan yang kosong melompong.
Ketika Futsal Kids Kapoa Cup diadakan lagi tahun ini, saya turut senang, seolah ada kebangkitan, ternyata masih ada pemuda desa yang peduli, pada generasi dibawahnya.
Ini menjadi preseden baik, yang harus dibumikan bukan hanya di Kapoa, tetapi semua desa dikadatua tanpa terkecuali.
Kita bisa belajar dari Apriani Rahayu Juara Badminton Olimpiade Tokyo baru-baru ini, seorang anak yang tinggal dipelosok desa anggaberi Konawe, bisa berprestasi dan membanggakan nama daerah dan negara.
Saya meyakini, jika generasi muda kadatua, skillnya terus diasa. Tak menutup kemungkinan beberapa tahun kedepan akan ada apriani-apriani baru di Kadatua.
- By LA ODE YUSRAN SYARIF
- On Agustus 03, 2021
- No Comment
- By LA ODE YUSRAN SYARIF
- On Agustus 01, 2021
- 1 comment
Rokok masih panjang, lebih 4 senti dari filter, tetapi sound sudah bunyi. "Cepat sudah e.. lapangan su mau pono, kaka lambat, kaka seng dapa tampa", seru pasangan perempuannya.
Tetapi juga sebagai sarana untuk menghibur diri ditengah minimnya hiburan didesa, dan arena bagi para muda-mudi untuk bejumpa dengan kekasih. (Karena hanya diacara jogetlah orang tua biasanya memberi kebebasan anaknya berada diluar rumah hinggal larut)
Di dalam arena joget, semua diperlakukan setara, tidak ada kelas atas, menengah maupun bawah, baik dia berprofesi sebagai orang kantoran, pengusaha, nelayan, dan bahkan pengangguran sekalipun semua sama, begitupun dengan pakaian yang dikenakan bebas rapi, baik yang ori, KW super sampai KW level empat, selagi tidak merokok didalam acara dipersilahkan dengan hormat dan tangan terbuka.
Namun demikian tak selalu berjalan mulus, namanya juga acara bebas dan terbuka, pasti selalu saja ada orang-orang usil yang memiliki tujuan lain, menjadikan acara joget sebagai arena untuk tarung. Insiden-insiden kecil, misal keributan ataupun bahkan perkelahian kerap terjadi.
Disisi lain acara joget juga punya andil dalam menggerakan ekonomi warga sesaat, kios-kios disekitar acara berefek, rokok, bensin, aqua, teh gelas, mi inter, laku keras diserbu muda-mudi pegiat acara.