Sebelumnya saya ucapkan, selamat bulan september dan selamat tahun baru hijriyah.
Sungguh dibulan agustus kemarin kurang begitu produktif untuk menulis blog hanya beberapa tulisan yang berhasil saya post, ini karena sesuatu dan lain hal, olehnya untuk mengaktifkan kembali keinginan menulis maka buka dengan ucapakan selamat. heheheh....
dan tema kali ini tentang Papua. Kenapa papua?
Selain karena isunya masih hangat diperbicangkan juga karena baru-baru ini saya mendapatkan komentar atau boleh dibilang semacam kritikan pedas dari teman, kakak, dan sekaligus sedaerah sama saya saya yang kebetulan bertugas sebagai pengaman di papua.
Ceritanya saat itu ada postingan yang intinya kurang lebih NKRI HARGA MATI!, sayapun membalas dengan komentar PAPUA MERDEKA! disambung dengan kalimat Merdeka dari Gizi Buruk, kelaparan, represif.
Tidak lama kemudian masuk notifikasi balasan yang bukan dari si pemosting tapi dari akun lain yang pemiliknya seperti yang sudah sampaikan diatas, ia mengomentarinya dengan kalimat JIKA BELUM PERNAH KESANA MENDING KAMU DIAM!
Kaget, seolah membungkam saya.
saya hanya tersenyum mungkin ia tidak memahami inti yang saya maksud.
Bisa jadi kata merdeka saya sampaikan itu dia pahami sebagai kata untuk melepaskan diri dari Negara, dan ingin membuat negara sendiri.
Perhatikan baik-baik, saya ulangi PAPUA MERDEKA! MERDEKA DARI GIZI BURUK, KELAPARAN DAN REPRESIF. Dalam KBBI ada 3 arti salah satunya bahwa merdeka itu adalah BEBAS! Jika dikaitkan dengan komentar saya maka maksudnya adalah Bebas dari Gizi Buruk, Kelaparan, dan Represif.
Seharusnya ini yang harus dipahami. Ketika sodara-sodara kita teriak MERDEKA! harusnya kita semua intropeksi diri kenapa sih ada teriakan itu? Ndak usah harus kesana, googling aja dengan kata kunci masalah papua, akan banyak artikel yang keluar, intinya soal ketidakadilan.
Jangan seolah-olah ada teriakan itu kita langsung menjudge bahwa mereka semua adalah separatis, dan lain-lain. apalagi dengan mengeluarkan kata-kata yang tidak mengenakan bagi mereka. bodoh, primitif dan sepatutnya di perangi dengan senjata. Jangan Ferguso! Biar bagaimana Mereka adalah sodara kita! mereka adalah warga biasa sama dengan kita.
Tapi kan dana banyak digelontorkan hingga pembangunan infrastruktur yang begitu masif disana.
itu hanya sebagian penyelesaian masalah.
Ada hal yang belum selesai, apa itu?
Kalau berdasar dari hasil temuan lipi, disebutkan bahwa ada 4 akar masalah papua:
1. Marjinalisasi dan diskriminasi terhadap penduduk asli Papua, 2. Tidak Optimalnya Pembangunan, 3. Masih ada kekerasan dan pelanggaran HAM, 4. Pro-Kontra mengenai proses integrasi Papua ke Indonesia yang belum selesai.
Dari ke 4 poin diatas mana yang belum tuntas??? Jawab dan renungkan Bung dan Nona!